Tips Memilih Pasangan untuk Wanita Dominan
Saya ingin dapatkan Ebook Effortless Love GRATIS!
Hai ladies...
Kali ini Saya ingin membocorkan tipe pria yang cocok bagi wanita dominan.
Fitrahnya, pria diciptakan dengan naluri maskulin. Dan wanita diciptakan dengan naluri feminim.
Naluri maskulin memiliki kecenderungan mendominasi dan naluri feminim memiliki kecenderungan pasrah, menerima.
Namun seiring waktu, faktor profesi, latar belakang keluarga, didikan orangtua hingga faktor lainnya turut andil membentuk wanita menjadi sosok yang dominan.
Saya tidak mengatakan wanita dominan itu tidak boleh. Boleh-boleh aja..
Asalkan sesuai KONTEKSnya.
Sebab ada hal penting dalam romansa yang wajib kamu perhatikan bila kamu termasuk wanita dominan..
Yaitu…
PILIHLAH PRIA YANG MASKULIN
Ini wajib banget!
"Tapi coach, bukankah pria memang maskulin??"
Yup.. fitrahnya memang begitu. Tapi sama seperti halnya wanita yang naluri feminitasnya bisa terkikis, begitupun pria. Maskulin yang Saya maksud bukanlah maskulin karena dia pria. Tapi SIKAP yang benar-benar maskulin.
Pria maskulin memiliki kemampuan memimpin, dominan, mengayomi, aktif dalam mengambil keputusan, dan memberi perlindungan...
Intinya tentang provide & protect.
Yang perlu kamu camkan adalah, ada resiko besar yang cepatatau lambat akan menjadi sebuah lingkaran setan jikawanita dominan menikah dengan pria yang tidak cukup maskulin alias “melempem”.
Istri dominan yang suaminya melempem akan menjelma jadi “SUPER MOM” -seorang wanita yang pengaruhnya di keluarga sangat kuat, sampai2 urusan finansial hingga pengambilan keputusan berada ditangannya.
Alhasil, peran nahkoda yang semestinya berada di pundak suami, diambil alih oleh istri.
Lalu… anak-anak melihat.
Lalu... anak-anak meniru.
Celakanya, anak-anak adalah peniru PALING AHLI di dunia
Rumah tangga seorang wanita dominan dengan lelaki “melempem” akan melahirkan generasi wanita dominan dan lelaki melempem berikutnya.
Begitu selanjutnya. #boom!
WHICH IS NOT GOOD!
Karena banyak hal yang tidak bisa anak (terutama anak laki2nya) dapatkan dari sosok ayah "melempem" seperti kepercayaan diri, jiwa yang kuat, keberanian..dan lain-lain.
Begitu pula anak perempuan yang tumbuh terlalu kuat dan "kehilangan" rasa pasrah karena meniru ibu yang dominan.
Ia tumbuh menjadi wanita yang "suka" mengambil alih segala sesuatu, "tidak suka" meminta bantuan -yang bisa membuat pria-pria menjauh!.
Well, Saya tidak tahu kamu terlahir dari keluarga seperti apa.
Tapi jika saya jadi kamu yang terlahir dari keluarga ibu “Super Mom”, Saya akan memilih pasangan yang kelak kami bisa berbagi peran SESUAI PORSI & FITRAHNYA
Karena pernikahan bukan cuma tentang percintaan dua orang.
Pernikahan adalah awal dari sebuah peradaban baru…
Pernikahan yang baik dan penuh cinta akan melahirkan generasi yang baik pula.
Itulah mengapa wanita dominan membutuhkan pria yang lebih dominan dari dirinya.
Butuh. bukan ingin.
Yang namanya kebutuhan memang seharusnya jadi yang lebih diutamakan daripada keinginan. Setuju?
Jadi jika seandainya ada beberapa kandidat yang akan kamu pilih jadi pasangan hidupmu, pastikan dia adalah pria yang kamu butuhkan.
Kabar baiknya, semakin kamu betah baca artikel ini,
semakin kamu penasaran bagaimana caranya mengomunikasikan pada pria bahwa kamu butuh sosok yang lebih dominan darimu..
Tidak peduli seberapa jauh hubungan kalian berdua, pria tetaplah pria.
Kami sangat bodoh membaca kode.
Seperti yang bisa kamu pelajari di BahasaPria.com,
Maka hal terbaik yang bisa wanita lakukan untuk melihat apakah pria ini adalah pria yang kamu butuhkan (sebagai wanita dominan) adalah direct communication.
NO tebar kode.
NO pancing2.
DIRECT.
Katakan secara JELAS apa yang kamu butuhkan sebagai wanita dan apa yang kamu harapkan darinya sebagai pria..
Kamu boleh contek sebuah pernyataan singkat dan jelas seperti ini…
"Mas, sebelum kita semakin ingin memiliki satu sama lain,
ada yang mau aku perjelas..
Jadi gini, jujur aja aku adalah tipe wanita yang dominan.
Kabar baiknya, wanita dominan bisa melakukan hampir segalanya sendiri.
Jadi kelak kamu gak perlu khawatir bakal punya istri yang sangat ketergantungan...
Tapi kabar buruknya, jika wanita dominan tidak diimami
sama pria yang lebih dominan darinya..
Ia bisa jadi istri yang kurang menghargai pasangannya.
Dan jika kamu ingin kita lanjut terus, aku gak mau itu terjadi.
Karenanya, aku mau pastikan sesuatu..
Apakah kamu cukup jantan untuk wanita dominan sepertiku?”
#boom!
Skrip diatas tentu hanya contoh, jika kamu sudah banyak belajar di BahasaPria.com, apalagi soal melempar tantangan, saya yakin kamu bisa lebih jago menyusun kalimat yang lebih baik dari contoh barusan
Jadi ladies,
Apapun kalimatnya, ingat goal-nya.
Katakan secara JELAS apa yang kamu butuhkan sebagai wanita dan apa yang kamu harapkan darinya sebagai pria..
Selanjutnya langkah kedua adalah perhatikan apakah ucapannya padamu SINKRON dengan perbuatannya.
Dan apakah ia konsisten?
Perhatikan ketiga hal tersebut.
Disinilah kamu bisa merasakan kenikmatan MENCINTAI DENGAN SADAR.
Yaitu mencinta yang melibatkan otak dan perasaan.
Otak kita berpikir dan digunakan untuk menilai secara objektif.
Perasaan ikut merasa apakah ia berusaha memenangkanmu?
Apakah hatimu semakin hari semakin mantap?
Ingat, selalu lakukan tes dan validasi. Melewatkan proses ini sama saja mempersiapkan diri untuk pernikahan yang “berdarah-darah”
Silakan kalau memang siap…
Semoga bermanfaat dan jangan lupa "SHARE" ke wanita dominan lainnya yang membutuhkan tips ini.
P.S: Kamu ada pertanyaan tentang topik kali ini? Silakan tulis pertanyaanmu di kolom komentar